jawab soal pelajaran

Dimana ditemukan pengguna kalender sakka

Dimana ditemukan pengguna kalender sakka ?

Jawaban

Kalender Sakka ditemukan di India karena kalender tersebut muncul dari sana

Untuk lebih jelasnya, simaklah penjelasan berikut ini:

Kalender Saka, kadang-kadang disebut penanggalan Saliwahana, adalah sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar.

Era Saka dimulai pada tahun 78 Masehi. Kalender Saka berawal pada tahun 78 Masehi dan juga disebut sebagai penanggalan Saliwahana (Sâlivâhana). Kala itu Saliwahana yang adalah seorang raja ternama dari India bagian selatan, mengalahkan kaum Saka. Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka dikalahkan oleh Wikramaditya (Vikramâditya). Wikramaditya adalah seorang musuh atau saingan Saliwahana, dia berasal dari India bagian utara.

TRENDING :  Candi Borobudur merupakan akulturasi kebudayaan Buddha dengan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan asli Indonesia tampak dalam wujud

Mengenai kaum Saka ada yang menyebut bahwa mereka termasuk sukabangsa turuki atau Tatar. Namun ada pula yang menyebut bahwa mereka termasuk kaum Arya dari suku Scythia. Sumber lain lagi menyebut bahwa mereka sebenarnya orang Yunani (dalam bahasa Sanskerta disebut Yavana yang berkuasa di Baktria (sekarang Afganistan).

Sebelum masuknya agama Islam, para sukubangsa di Nusantara bagian barat yang terkena pengaruh agama Hindu, menggunakan kalender Saka. Namun kalender Saka yang dipergunakan dimodifikasi oleh beberapa sukubangsa, terutama suku Jawa dan Bali.

TRENDING :  Sebutkan nabi dan rasul yang menerima kitab dan suhuf!

Di Jawa dan Bali kalender Saka ditambahi dengan cara penanggalan lokal. Setelah agama Islam masuk, di Mataram, oleh Sultan Agung diperkenalkan kalender Jawa Islam yang merupakan perpaduan antara kalender Islam dan kalender Saka.

Di Bali kalender Saka yang telah ditambahi dengan unsur-unsur lokal dipakai sampai sekarang, begitu pula di beberapa daerah di Jawa, seperti di Tengger yang banyak penganut agama Hindu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *